Suatu hari,sebatang pohon mangga menikmati sejuknya udara sore.Tiba-tiba
keasyikanya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang di
terbangkan angin kian kemari.
“Selamat sore,Ga.”Sapa benalu.
“Oh
kamu,Lu.Selamat sore juga.”Balas mangga.
“Wah,Ga,sekarang
kamu sudah besar,ranting-rantingmu banyak,daunmu lebat,buahmu besar-besar.”Puji
Benalu.
“Iya
dong, itu karna akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan
dari dalam tanah.”Kata mangga dengan bangga.
“Kemudian
benalu melanjutkan,”Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin. Rasanya
badan saya cape sekali. Boleh tidak saya beristirahat di salah satu
rantingmu,satu malam saja?” Tanpa terpikir panjang mangga langsung mengabulkan
permohanan sang benalu. Jangankan satu benalu kecil, Lima puluh pun saya masih
tidak terasa, piker mangga.
“Maka
sejak itu benalu tinggal di pohon mangga dan tanpa di sadari oleh mangga.
“Benalu
makin hari makin besar dan beranak banyak. Suatu hari Mangga melihat tubuhnya
sudah kurus kering, saat itulah dia sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya,
Lalu Mangga memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya.
“Ga, semua akar-akar saya sudah
tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi
permintaanmu.” Kata Benalu sambil tertawa.
Semakin hari Mangga makin
kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh mangga
tanpa belas kasihan.
Disini kita bisa ambil
manfaat dari
cerita si Benalu dan Mangga, sering kalibertindak seperti mangga yang
seringkali mengabaikan hal – hal kecil. Sering kali kita menyadarinya terlambat
dan hanya kata penyesalan yang keluar dari kita. Ingatlah waktu yang kita
lewati todak akan pernah kembali. Oleh sebab itu
manfaatkan waktu kita dengansebaik – baik mungkin. Tarik diri kita untuk yang lebih maju.